Ancaman terhadap binatang buas bisa
terjadi dalam lingkungan dan medan walaupun kesempatannya sangat kecil. Tetapi kita
harus selalu waspada, binatang yang mempunyai ukuran tubuh besar, tanduk,
taring , ada cakar dan racun juga membahayakan hidup kita. Binatang dengan
ukuran kecil sekalipun dapat sangat berbahaya. Dengan mengetahui habitat,
kebiasaan dan watak hewan tersebut bisa membantu kita menghindari serangan
hewan buas.
1. serangga
Meski ukuran tubuh mereka kecil, mereka membawa
bakteri dan penyakit. Bahkan beberapa serangga memiliki racun yang mematikan. Kalajengking,
laba-laba, tawon penyengat, lintah, pacet, dan kutu sebaiknya serangga yang
harus dihindari.
2. hewan darat
Bertemu dengan harimau, beruang,
dan anjing liar dialam kemungkinannya kecil. Aroma darah yang berasal dari luka
pada tubuh bisa memancing insting mereka untuk mendekati sumber bau. Hewan liar
ini biasanya lebih suka menghindar dengan manusia daripada melakukan
konfrontasi. Aroma tubuh manusia yang asing bagi mereka cukup membuat mereka
menghindar. Tetapi, hewan lainnya seperti harimau dan beruang tidak mempunyai
rasa takut. Jika terganggu mereka akan menyerang. Mundur dan menjauh dari
daerah meraka cara yang cukup aman untuk menghindari resiko yang berbahaya.
Hewan seperti rusa, kijang, badak,
babi hutan dan gajah bukanlah jenis hewan pemangsa. Tapi tanduk, gigi dan
ukuran tubuh mereka membahayakan. Membangun shelter di area yang cukup jauh
dari lintasan hewan adalah cara yang baik untuk menghindar dari serangan
hewan-hewan tersebut.
Kebanyakan ular biasanya lebih suka
menghindari manusia, baik beracun maupun tidak beracun. Namun panas tubuh
manusia dapat memancing ular untuk mendekat. Tidak ada metode pasti yang dapat
digunakan di lapangan untuk memastikan seekor ular beracun atau tidak.
Mengenali habitat, spesies dan karakteristik ular berbisa dapat dijadikan dasar
untuk menghindari gigitan ular berbisa. Berikut langkah sederhana untuk
menghindari gigitan ular :
Pada umumnya ular lebih suka
menghindar dari manusia, baik ular beracun ataupun tidak. Namun panas tubuh
manusia bisa memancing ular untuk mendekat. Tidak ada metode pasti cara
memastikan ular tersebut beracun atau tidak. Mengenali karaktersitik, spesies,
dan habitat ular bisa dijadikan dasar untuk menghindari gigitan. Berikut ini
langkah dasar untuk menghindari gigitan ular:
- Jangan tidur dekat semak, rumput tinggi, batu besar atau pohon rubuh. Karena ular biasanya bersembunyi di dalamnya. Dan pastikan tenda tertutup rapat.
- Jangan letakkan tangan pada celah, semak, lubang tanpa memeriksanya terlebih dahulu.
- Jangan melangkah dekat pohon rubuh. Melangkahlah diatasnya dan perhatikan apakah ada ular yang bersembunyi dibawahnya.
- Jangan melangkah melewati semak belukar atau rumput tinggi tanpa melihat ke bawah. Perhatikan langkah kita.
- Perhatikan dan periksa shelter sebelum beristirahat.
- Jangan panik saat bertemu ular. Ular tidak memiliki indra pendengaran, jangan melakukan gerakan tiba-tiba yang memancing ular.
- Angan memegang ular yang baru dibunuh tanpa memotong kepalanya terlebih dahulu. Karna sistem nervous ular mungkin masih aktif dan ular mati sekalipun dapat menggigit.
Beberapa jenis ikan dan kerang mempunyai racun
dibagian tubuh dan dagingnya. Jenis ikan batu, pari, zebra, rabbitfish, scorpionfish, siagnusfish,
surgeonfish, toadfish dan weeverfish
memiliki duri yang mengandung racun mematikan. Barracuda, bass, belut laut memiliki gigi tajam yang bisa membuat
luka cukup besar. Ikan buntal adalah ikan yang memiliki racun berbahaya
didagingnya. Ubur-ubur mempunyai tentakel yang menyengat dan gigitan gurita
cincin biru dapat mematikan.
Buaya kita ketahui merupakan hewan buas. Hidup mereka
biasanya dirawa dan sungai, gigi dan kibasan ekor mereka cukup mematikan. Menghindar
dari buaya merupakan solusi terbaik. Ikan lele mempunyai duri disirip renangnya
yang bisa membuat kulit bengkak dan demam.
0 Komentar untuk "Waspada Ancaman Hewan Berbahaya Pada Kondisi Survival"