Memberikan Bacaan Seputar Bertahan Hidup | Petualangan | Cerita | Biografi | Penjelajahan | Alat Pendukung dan Makanan

Mendapatkan Gangguan Mental dan Emosional dalam Bertahan Hidup

Rasa stress yang menghinggap
Pola pikir bertahan hidup
Mengapa beberapa orang yang melakukan sedikit atau tanpa pelatihan bertahan hidup selamat dalam keadaan yang mengancam nyawa, sementara yang mengikuti pelatihan bertahan hidup tewas. Jawabannya adalah kekuatan mental, atau keinginan untuk bertahan hidup. Kunci untuk bertahan hidup adalah sikap mental anda!

Psikologi Bertahan Hidup
Situasi yang mengancam nyawa menimbulkan tantangan yang bisa mempengaruhi pikiran. Bahwa hasil pikiran dan emosi bisa mengubah kepercayaan diri, seseorang yang terlatih menjadi ragu-ragu dan ketakutan.

Jelas, tak satupun dari kita ingin jatuh berantakan ketika kondisi sedang dalam tertekan. Itulah mengapa sangat penting untuk membiasakan diri dengan tekanan-tekanan terkait dengan bertahan hidup dan belajar untuk memahami dan mengendalikan reaksi yang kita alami sendiri.

Stress
Apakah kita suka atau tidak, stress merupakan suatu kondisi yang sangat akrab bagi kita. Pada dasarnya ialah reaksi yang kita miliki ketika kita mendapatkan tekanan hidup. Itu dapat didefinisikan “respon khusus tubuh untuk rangsangan (seperti kesakitan) yang mengganggu keseimbangan fisiologis makhluk hidup”.

Sementara stress merupakan kondisi dimana banyak orang berusaha untuk menghindari, stress juga mempunyai manfaat. Sebagai contoh, itu memberikan sarana untuk pengujian kekuatan dan nilai-nilai stress. Hal ini juga membantu untuk mengukur dan mengembangkan kemampuan fleksibilitas dan beradaptasi. Dan itu bisa merangsang kita untuk melakukan tingkatan yang lebih tinggi.

Semua orang memerlukan stress dikehidupannya, tapi kalau terlalu banyak bisa merusak. Tujuannya, oleh karena itu belajar untuk mengendalikan stress sehingga tidak pernah menjadi sesuatu masalah yang besar. Terlalu banyak stress menyebabkan tekanan hidup yang berlebih, yang bisa mempengaruhi individu dan kelompok.

Tekanan hidup yang berlebih menyebabkan kondisi tidak nyaman kita mencoba untuk melarikan diri dan lebih menyukai untuk menghindar. Dibawah ini beberapa indikasi umum rasa stress berubah menjadi kecemasan yang ekstrim:
  • Kesulitan membuat keputusan
  • Sangat Marah
  • Pelupa
  • Berkurangnya energi tubuh
  • Selalu Khawatir
  • Cenderung membuat salah
  • Memikirkan kematian atau bunuh diri
  • Kesulitan bersama-sama dengan orang lain
  • Menjauh dari orang lain
  • Bersembunyi dari tanggung jawab
  • Bersikap cerobog
Stress bisa menjadi keadaan yang membangun atau perusak. Ini bisa mendorong atau mencegah, menggerakan kita untuk maju atau menghentikan kita untuk tewas dalam jalur. Bisa mengisi kehidupan  dengan menambahkan makna atau membuat berarti. Stress bisa mengilhami kita untuk melakukan sikap waspada dan sigap pada situasi bertahan hidup. Juga bisa membuat kita panik dan melupakan semua yang sudah dilakukan pada saat berlatih.

Kunci untuk bertahan hidup adalah seberapa efektif anda mengendalikan stress yang pasti terjadi dihadapan anda. Orang yang bertahan akan bekerja dengan stressnya bukan membiarkan stressnya bekerja padanya.

Bertahan hidupnya orang yang mengalami stress (stressor)
Kegiatan seperti diving, mengambil gambar, skydiving atau sedang menembak menimbulkan rasa stress. Kegiatan itu sendiri pun tidak membuat stress, tetapi mereka menghasilkan rasa stress dan itu disebut “stressors”. Dalam kata lain, stressors adalah penyebabnya, sedangkan stress adalah respon (reaksi)

Setelah tubuh mengenali keberadaan stressors, mulai mempersiapkan untuk melindungi dirinya sendiri “melawan atau lari”. Pertama, otak mengirim pesan keseluruh tubuh. Tubuh merespon dengan melepaskan bahan bakar yang disimpan (gula dan lemak) untuk menyediakan tenaga yang cepat. Laju pernapasan meningkat untuk menyediakan lebih banyak oksigen ke darah. Ketegangan otot meningkat untuk mempersiapkan suatu tindakan. Mekanisme pembekuan darah diaktifkan untuk mengurangi pendarahan dari luka. Kesadaran menjadi lebih tajam (pendengaran menjadi lebih senditif, mata melebar, indera penciuman tajam) sehingga anda lebih sadar lingkungan sekitar. Denyut jantung dan tekanan darah meningkat untuk menyediakan lebih banyak darah ke otot. Sikap pelindung ini mempersiapkan anda untuk mengatasi potensi bahaya. Tetapi tidak mungkin terus menerus bersikap waspada tanpa batas.

Ketahanan tubuh karena stress menjadi turun dan sumber kesetressan terus berjalan atau menambah, tubuh menjadi lelah. Pada titik ini, bagian tubuh yang kehilangan kemampuan untuk melawan stress atau menggunakannya dengan cara positif, dan mulai tampak dari tanda-tanda keadaan stress.

Jadi mengantisipasi stressors (penyebab terjadinya stress) dengan membangun strategi untuk mengatasinya, merupakan hal penting dalam pengelolaan dari sikap stress yang efektif. Oleh karena itu, sangat penting bahwa seseorang yang sedang bertahan hidup lebih sadar apa-apa saja penyebab terjadinya sterss yang kemungkinan dia hadapi.


Cedera, penyakit atau kematian
Dalam bertahan hidup situasi, cedera, penyakit, dan kematian merupakan potensi berbahaya. Hal ini bisa jadi sangat stress ketika sendirian dilingkungan yang asing dan mengetahui bahwa anda bisa tewas dari tindakan yang diakibatkan karena bersitegang, kecelakaan, atau dari sesuatu makanan yang mematikan.

Selain itu, penyakit dan cedera dapat menambah tekanan batin dengan membatasi kemampuan anda untuk bergerak, mendapatkan makanan dan air, menemukan tempat berlindung, dan membela diri. Penyakit dan cedera juga menambah tekanan melalui rasa sakit dan ketidaknyamanan.

Hanya dengan belajar untuk mengatur yang mengubungkan stress contohnya kerentanan terhadap cedera, penyakit dan kematian seorang survivor bisa mengumpulkan keberanian untuk mengambil resiko yang berhubungan dengan tugas-tugas untuk melakukan survival.


Kondisi yang tidak bisa diprediksi dan kurangnya kontrol
Beberapa orang mengalami kesulitan dalam menjalankan keadaan dimana sesuatu yang tidak ditata dan direncanakan. Dijamin hanya dalam kondisi bertahan hidup bahwa tidak ada yang bisa ditanggung. Anda akan menjalankan keadaan dimana keterbatasan informasi dalam suasana yang mana anda sedikit atau tidak bisa menguasai atas lingkungan disekitar anda. ketidakpastian dan kurangnya penguasaan hal tersebut bisa menambah stress yang ada menjadi sakit, terluka atau tewas.

Lingkungan
Bahkan dibawah kondisi yang baik alam tidak bisa diduga dan berbahaya. Dalam situasi bertahan hidup, anda akan berjuang dengan tekanan hidup yang terjadi mungkin ditangkap oleh musuh, kondisi cuaca ekstrim, terjal, dan berbagai makhluk yang mendiami daerah tertentu. Panas, dinign, hujan, angina, pegunungan, rawa-rawa, gurun, serangga, bahaya reptile, dan hewan lain merupakan beberapa tantangan yang anda harapkan. Tergantung pada bagaiamana anda menangani stress didalam suasana sekitar anda, lingkungan disekitar dapat menyediakan sumber makanan, air, dan perlindungan, atau bisa meyebabkan ketidaknyamanan yang ekstrim bisa berakibat cedera, mendapatkan penyakit atau kematian.

Lapar dan Haus
Mencari makan bisa menjadi sumber utama dari stress. Tanpa makan dan air, kondisi tubuh akan melemah dan akhirnya anda tewas. Oleh karena itu, mengamankan dan menjaga makanan dan air akan meningkatkan waktu anda dalam suasana bertahan hidup.

Kelelahan
Mempertahankan keinginan untuk bertahan hidup mungkin sulit menjalaninya karena tubuh anda lelah. Pada kenyataannya, mungkin saja menjadi begitu lelah karena melakukan tindakan upaya tetap terjaga yang bisa mengakibatkan stress dalam dirinya.

Rangkuman
Seorang melakukan bertahan hidup yang mengalami penyebab-penyebab dari tekanan jiwa seperti disebutkan diatas bukan satu-satunya yang akan dihadapi. Ingat, stress untuk satu orang mungkin tidak  mengganggu yang lain. Pengalaman anda, latihan, sikap, fisik dan mental. Tingkat kepercayaan diri, dan pola pikir bertahan hidup akan menentukan apa yang akan anda temukan mendapatkan banyak tekanan atau tidak dalam suasana bertahan hidup. Tujuannya tentu bukam untuk menghindari rasa stress, tetapi untuk mengatur rasa stress dalam diri dan membuatnya bekerja untuk anda.
0 Komentar untuk "Mendapatkan Gangguan Mental dan Emosional dalam Bertahan Hidup"

Back To Top